KOMPAS.TV - Industri perhotelan terkena imbas pemangkasan anggaran pemerintah.
Efisiensi anggaran berpotensi mengurangi pendapatan perhotelan hingga 80 persen dan berpotensi berdampak pada PHK karyawan hotel.
Kebijakan efisiensi anggaran sebagaimana instruksi Presiden Prabowo Subianto hingga berdampak pada anggaran perjalanan dinas, membuat pelaku bisnis perhotelan menjerit.
Pasalnya, hampir 60 persen pendapatan industri perhotelan berasal dari aktivitas perjalanan dinas pemerintah.
Di Jawa Barat, tercatat sepanjang Maret 2025, rata-rata okupansi hotel tak lebih dari 30 persen. Meski sempat meningkat saat musim libur Lebaran, namun tetap tak sebanding dengan biaya operasional dan gaji karyawan.
Di Makassar, Sulawesi Selatan, sejumlah hotel mulai merumahkan karyawan karena pendapatan yang menurun drastis tak mampu menutup biaya operasional yang tinggi.
Survei Industri Hotel Indonesia menunjukkan ancaman badai PHK di sektor perhotelan akibat penghematan anggaran kementerian dan lembaga.
Survei dilakukan pada 726 responden dari 717 hotel di 30 provinsi, dengan rata-rata jumlah 178 kamar per properti.
Dalam survei ini, 88 persen responden memperkirakan akan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK untuk mengurangi biaya upah pekerja.
Sebanyak 58 persen responden menjawab akan mengantisipasi potensi gagal bayar pinjaman kepada bank.
Sementara itu, 48 persen responden memperkirakan akan melakukan penutupan hotel karena defisit operasional.
Pengusaha memproyeksikan, hingga semester satu tahun 2025, akan terjadi penurunan pendapatan hingga 30 persen secara tahunan, sehingga akan berdampak pada pemutusan hubungan kerja.
Mayoritas responden menilai, penurunan Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions atau MICE akan berdampak pada operasional hotel.
Baca Juga Waspada Dampak Tarif Trump, Ekonom: Industri Berpeluang Efisiensi hingga PHK| DIPO di https://www.kompas.tv/video/587010/waspada-dampak-tarif-trump-ekonom-industri-berpeluang-efisiensi-hingga-phk-dipo
#phk #hotel #bisnis
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/ekonomi/587179/full-dampak-efisiensi-bisnis-perhotelan-anjlok-risiko-phk-kredit-macet-hingga-tutup